Kanker berhubungan erat dengan adanya radikal bebas dalam tubuh, oleh karena itu polifenol dalam coklat diduga dapat mencegah kanker. Polifenol melindungi tubuh dari radikal bebas. Sebuah studi di Jepang menyebutkan bahwa komponen fenol yangdisebut epikatekin menghalangi pertumbuhan tumor kulit pada tikus.
Karbohidrat yang dibentuk oleh senyawa kimia dalam coklat menghasilkan serotonin, yang membantu stimulasi otak sehingga kita merasa santai dan tenang.Phenyletylamine merupakan amphetamine yang dapat mendorong aktivitas neurotransmitter sehingga pengkonsumsi coklat dapat lebih konsentrasi dan selalu terjaga. Phenylethylamine yang terkandung dalam coklat dapat meningkatkan kerja jantung dan membuat perasaan menjadi lebih baik. Distribusi serotonin, dopamine dan noradrenaline yang merupakan zat yang berperan membuat perasaan gembira juga meningkat. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).
Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan menganjurkan mandi lulur dengan coklat.
Polifenol dalam coklat juga dapat menurunkan tekanan darah , suatu penelitian yang dilakukan oleh Dr. Franz Messerli, seorang ahli hipertensi di Ochsner Clinic Foundation New Orleans menunjukan bahwa polifenol dalam coklat dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi hingga batas normal.
Baca selanjutnya ya…mengenai sejarah coklat.
1 comment:
blh copy gak? hehehehe nanti linknya di tulis kok. :)
Post a Comment